Perlu Sarapan atau Tidak Sebelum Olahraga? Ini Penjelasan Ahli Kesehatan
SATYABERITA – Perdebatan soal perlu atau tidaknya sarapan sebelum berolahraga kerap muncul di kalangan masyarakat. Sebagian orang merasa lebih bertenaga setelah makan, sementara yang lain justru nyaman beraktivitas fisik dengan perut kosong. Lantas, mana yang sebenarnya lebih baik?
Pakar kesehatan dr Dimas Radithya Boedijono, seorang spesialis orthopaedi dan traumatologi, menjelaskan bahwa secara prinsip, makan atau tidak makan sebelum olahraga tidak secara langsung mempengaruhi performa tubuh. Namun, hal ini tetap harus disesuaikan dengan jenis olahraga yang dilakukan.
Dalam penjelasannya yang dikutip melalui akun Instagram Kementerian Kesehatan RI, dr Dimas mengatakan bahwa olahraga dengan intensitas berat seperti maraton biasanya membutuhkan asupan energi lebih banyak.
“Kalau kita menginginkan olahraga, misalnya lari maraton atau lari yang berat, mungkin kadang pagi-pagi harus ada asupan dulu untuk meningkatkan cadangan energi,” jelas dr Dimas Radithya Boedijono.
Sebaliknya, untuk olahraga dengan intensitas lebih ringan, seperti HIIT atau lari singkat 30 menit, sarapan bukanlah kebutuhan mutlak.
“Kalau kita olahraga yang relatif ringan… itu tidak terlalu perlu sarapan,” lanjutnya.
dr Dimas menegaskan bahwa olahraga sebelum sarapan tetap aman. Tubuh memiliki sumber energi cadangan, mulai dari glikogen di otot hingga lemak yang tersebar di seluruh tubuh.
“Kita masih punya banyak cadangan energi… Itu bisa kita pakai untuk memberikan energi,” ujarnya.
Meski begitu, bagi mereka yang terbiasa sarapan atau hendak melakukan olahraga berat, dr Dimas memberikan saran agar tetap aman. Ia merekomendasikan untuk makan sekitar satu jam sebelum berolahraga, agar tubuh punya cukup waktu mencerna dan meningkatkan kadar gula darah.
“Ya mungkin pagi-pagi 1 jam sebelum melakukan aktivitas, kita bisa ngopi dulu sambil makan roti atau sarapan ringan,” jelasnya.
Menurut dr Dimas, pilihan untuk sarapan atau tidak sebelum olahraga bukanlah faktor penentu performa, karena tubuh tetap memiliki cadangan energi alami. Namun, menyesuaikan dengan intensitas olahraga sangat disarankan.
“Kalau olahraganya nggak terlalu berat, sarapan tidak terlalu perlu. Toh, badan kita masih punya cadangan kok,” pungkasnya.
Post Comment