Mengenal Alam Semesta Lewat Iptek Sejak Dini
Mengenal alam semesta melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sejak dini akan memberikan pemahaman penting yang berdampak besar kepada para siswa sekolah dasar. Sebanyak 39 siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Daarul Huda Jatisari Kabupaten Sumedang mendalami hal tersebut saat berkunjung ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Kawasan Sains dan Teknologi Samaun Samadikun, Bandung, Senin (27/10).
Melalui penjelasan logo BRIN, Pranata Humas Ahli Pertama BRIN, Muhtar Gunawan, memberikan pemahaman kepada para siswa terkait riset dan inovasi. BRIN sebagai satu-satunya badan pemerintah di Indonesia yang melakukan riset dan inovasi berlandaskan iptek.
Disebutkannya, lima vektor gambar pada logo BRIN, yaitu manusia, bintang, sirip ikan, daun, dan lingkaran biodiversitas. “Dari gambar tersebut, salah satu fokusnya bagaimana BRIN melaksanakan riset keantariksaan sehingga hari ini kita belajar mengenal alam semesta,” ungkapnya.
Muhtar memberikan penjelasan terkait mengenal alam semesta berupa sistem tata surya. Ia menekankan pentingnya pemahaman tersebut sejak dini sehingga dapat memberikan berbagai hal positif untuk para siswa.
“Dengan mengenal alam semesta secara tidak langsung berarti dapat meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian, meningkatkan kesehatan mental, dan mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas,” jelasnya.
“Selain itu, para siswa akan mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan, mengembangkan keterampilan sosial, dan yang paling utama meningkatkan rasa syukur dan ketakwaan kepada Allah SWT,” sambungnya.
Para siswa dapat belajar mengenal alam semesta khususnya tata surya melalui perpaduan riset dan inovasi yang berdasarkan pada iptek.
“Riset merupakan proses mencari tahu atau mengumpulkan informasi secara sistematis atau tersusun/terencana tentang sesuatu yang menarik minat. Sedangkan inovasi adalah membuat sesuatu yang baru dengan cara yang berbeda, supaya lebih baik,” jelas Muhtar.
Layanan penerimaan kunjungan ilmiah merupakan bagian dari layanan keterbukaan informasi publik yang wajib dilaksanakan.
“Pelayanan penerimaan kunjungan seperti ini merupakan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari pelayanan edukasi kepada publik atau masyarakat di BRIN,” tegasnya.
Muhtar menyoroti bahwa pelayanan penerimaan kunjungan merupakan layanan tidak berbayar dan pemohon wajib memberikan umpan balik atas layanan yang diterima melalui penilaian pada survei kepuasan masyarakat.
“Tentunya layanan ini tidak dipungut biaya sama sekali, dan sebagai umpan baliknya kami mohon perkenan bapak/ibu guru dari SDIT Daarul Huda memberikan nilai survei kepuasan atas layanan yang kami berikan,” tuturnya.
Guru pendamping pada kunjungan, Riyani Ginawang, menyampaikan apresiasi dan harapannya atas kesempatan kunjungan tersebut. “Terima kasih, kegiatan ini sangat bermanfaat. Para siswa tidak hanya mendapat wawasan baru mengenai riset dalam mengenal alam semesta melalui badan riset, tetapi juga semangat untuk belajar terutama sains,” ungkapnya.
Interaksi para siswa semakin hidup saat pemaparan diselingi beberapa kuis sains tentang BRIN dan tata surya. Beberapa siswa tampak antusias menjawab pertanyaan, seperti apa itu BRIN, ada berapa planet dalam tata surya dan apa saja, planet apa yang terkecil dan terbesar, dan lain-lain. (mg, msa /ed: kg, tnt)


Post Comment