Kinerja Kasatpel Dishub Tanjung Priok Diapresiasi: Penanganan Masalah Lalu Lintas Dinilai Tepat dan Terukur

Breaking

Kinerja Kasatpel Dishub Tanjung Priok Diapresiasi: Penanganan Masalah Lalu Lintas Dinilai Tepat dan Terukur

Jakarta — Kinerja Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Dinas Perhubungan Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahmad, mendapat penilaian positif dari berbagai kalangan. Selama menjabat, Ahmad dinilai mampu merespons persoalan lalu lintas di wilayahnya dengan cepat dan melakukan penanganan yang tepat sasaran.

Di lapangan, sejumlah persoalan klasik seperti parkir liar, titik-titik kemacetan, hingga pelanggaran ketertiban lalu lintas telah ditangani secara lebih sistematis. Pendekatan persuasif dan penindakan terukur menjadi kombinasi yang digunakan oleh Satpel Dishub untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tertib.
“Banyak perubahan yang bisa dirasakan masyarakat. Persoalan parkir liar yang sebelumnya tidak terkendali, kini jauh lebih tertata. Petugas juga semakin sering hadir di titik rawan,” ujar seorang warga Tanjung Priok yang merasakan dampak penataan tersebut.
Tokoh masyarakat setempat juga menyampaikan apresiasi serupa. Menurut mereka, Ahmad termasuk figur yang bekerja senyap dan tidak mencari publikasi, namun hasilnya terlihat nyata di lapangan.
Sementara itu, pengamat transportasi menilai pentingnya konsistensi dalam menjaga kinerja aparatur di tingkat kecamatan. “Penanganan masalah lalu lintas tidak bisa instan. Dibutuhkan pemimpin lapangan yang responsif dan mampu mengoordinasikan timnya dengan baik. Sejauh ini, Kasatpel Tanjung Priok menunjukkan indikator positif,” ujar pengamat tersebut.
Namun di tengah sejumlah capaian itu, masih ada pihak-pihak tertentu yang dinilai sengaja mencari celah untuk menyudutkan kinerja Kasatpel. Narasi negatif dan tuduhan tanpa dasar dianggap tidak konstruktif dan justru berpotensi mengganggu fokus kerja para petugas di lapangan.
Pengamat kebijakan publik menegaskan bahwa kritik terhadap pejabat publik adalah hal wajar, namun harus tetap mengedepankan data serta etika komunikasi. “Kritik yang membangun itu penting. Tetapi kalau bentuknya justru menyerang tanpa bukti, itu bisa menghambat kinerja aparatur dan merusak ruang kerja kolaboratif di tingkat wilayah,” terangnya.
Hingga kini, Ahmad tetap memilih fokus bekerja dan memastikan jajaran Dishub Tanjung Priok terus hadir memberikan layanan terbaik kepada warga. Ia diketahui rutin berkoordinasi dengan unsur kecamatan, kelurahan, hingga komunitas masyarakat untuk memastikan setiap persoalan lalu lintas dapat diselesaikan dengan pendekatan lapangan yang efektif.
Dengan berbagai upaya yang telah berjalan, masyarakat berharap penataan transportasi dan ketertiban lalu lintas di Tanjung Priok semakin membaik serta dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Jakarta Utara.

Post Comment