SATYABERITA - Master Bagasi terus memperkuat komitmennya dalam memajukan industri modest fashion Indonesia dengan membuka peluang lebih besar bagi produk lokal untuk menembus pasar global.
Sebagai platform utama yang mendukung ekspor produk Indonesia, Master Bagasi berperan penting dalam memfasilitasi brand dan UMKM lokal untuk bersaing di kancah internasional.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Master Bagasi menjadi sponsor utama pada diskusi GrowCircle Talk: From Local to Global yang diadakan di Jakarta Convenient Center (JCC) pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2025, yang tidak hanya menampilkan koleksi busana terbaru untuk umat Muslim, tetapi juga membahas peluang ekspor bagi industri modest fashion Indonesia.
Dalam diskusi tersebut, Master Bagasi berkolaborasi dengan para pakar industri untuk membahas strategi ekspor dan potensi besar bagi modest fashion Indonesia di pasar global.
Salah satu topik yang menjadi sorotan adalah peran diaspora Indonesia yang dapat menjadi jembatan penting bagi produk Indonesia, khususnya produk muslim, untuk menembus pasar internasional, terutama menjelang bulan suci Ramadan 1446 H.
Amir Hamzah, Founder dan CEO Master Bagasi, menyatakan bahwa diaspora Indonesia di luar negeri selalu merindukan produk-produk asli tanah air. “Master Bagasi hadir sebagai platform e-commerce lintas negara yang menghubungkan mereka dengan Indonesia, menghadirkan produk-produk khas Nusantara yang bisa dinikmati di manapun mereka berada,” ungkapnya.
Hamzah mengatakan, melalui platform e-commerce yang tersedia di App Store dan Play Store, Master Bagasi tidak hanya mempermudah akses pasar internasional, tetapi juga menyediakan solusi logistik, pemasaran, serta pengembangan produk bagi brand modest fashion Indonesia.
“Dengan inovasi berkelanjutan dan dukungan penuh, Master Bagasi berperan sebagai mitra strategis dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia. Diaspora Indonesia dan masyarakat global kini dapat mengakses dan membeli produk Indonesia yang dikirim langsung dari sumber aslinya,” kata Hamzah.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Ari Satria menyatakan bahwa diaspora memiliki peran penting dalam mendukung ekspor. "Diaspora bisa menjadi pintu untuk menjual produk Indonesia ke luar. Pemerintah siap memberikan dukungan," ujarnya.
Lenny Agustin, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Nasional, juga menyampaikan optimisme terhadap masa depan industri modest fashion Indonesia. "Indonesia berpotensi menjadi pusat modest fashion dunia," jelasnya.
Salah satu produk yang disebut memiliki potensi ekspor besar adalah sarung, sebuah warisan budaya yang dapat dikemas dengan desain modern untuk menarik perhatian pasar global.
Dengan sentuhan inovasi dan tren fashion yang semakin inklusif, sarung diharapkan menjadi simbol dari modest fashion Indonesia yang dikenal di seluruh dunia.
Selain sarung, Master Bagasi juga berkomitmen untuk membuka akses yang lebih luas bagi berbagai brand dan UMKM Indonesia, termasuk produk bumbu makanan dan hasil karya budaya batik Nusantara.
Acara GrowCircle Talk: From Local to Global ini menjadi langkah penting untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, dan komunitas internasional, produk modest fashion Indonesia diharapkan semakin dikenal dan diterima secara global.
Komentar0