SATYABERITA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menerima penghargaan Rekor MURI untuk Sterilisasi Kucing Terbanyak se-Indonesia, yang diserahkan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono mengungkapkan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjadikan Jakarta sebagai kota ramah hewan, selaras dengan visi kota berkelanjutan.
Gubernur Pramono menjelaskan bahwa program sterilisasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi populasi kucing liar yang tidak terkendali, tetapi juga untuk mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia, serta menjaga Jakarta tetap bebas rabies.
“Saya secara pribadi berkeinginan agar Jakarta menjadi kota yang ramah terhadap hewan. Banyak kucing yang diperlakukan dengan tidak baik di luar sana. Oleh karena itu, kami akan mendorong Puskesmas Hewan di Ragunan untuk ditingkatkan, dan semoga di akhir masa jabatan saya, setiap kota dan kabupaten di DKI Jakarta memiliki Puskesmas Hewan," kata Gubernur Pramono.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono menyatakan bahwa program sterilisasi ini juga berperan dalam mengurangi tindakan kekerasan terhadap hewan yang sering terjadi akibat ketidakseimbangan populasi kucing liar.
Ia menekankan bahwa pertumbuhan populasi kucing liar yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti pencemaran kotoran, kerusakan properti, dan potensi penyebaran penyakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengungkapkan bahwa Program Sterilisasi Kucing 2025 telah dimulai dengan sukses pada 22-23 Februari lalu, berhasil mensterilkan 1.000 ekor kucing jantan. Target Pemprov DKI Jakarta adalah mensterilkan 21.000 ekor kucing pada tahun 2025.
Eliawati mengatakan, kegiatan bakti sosial sterilisasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Animal Defender Indonesia, Klinik Hewan Emye, Medivet, Petmed, Chi Greenvet, serta relawan yang mendaftar secara mandiri.
"Pada 2024, kami menerima 465 laporan terkait gangguan akibat kucing liar. Pengendalian populasi kucing liar tidak bisa dilakukan dengan menghilangkan mereka, tetapi dengan pendekatan kesejahteraan hewan, yaitu melalui sterilisasi," ujar Eliawati.
Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang DKI Jakarta, dokter hewan praktisi, serta komunitas penyayang hewan, untuk memastikan program sterilisasi berjalan efektif.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk mendukung dan mengembangkan program pengendalian populasi kucing ini melalui sterilisasi massal yang berkelanjutan, serta memastikan alokasi anggaran yang cukup untuk sterilisasi dan vaksinasi hewan.
Komentar0