SATYABERITA – Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, menyoroti keterlambatan pengisian kursi kosong di berbagai posisi pemerintahan yang masih diisi oleh Pelaksana Tugas (PLT). Hal ini terjadi akibat belum rampungnya proses formasi ASN 2025 yang kini tengah berjalan.
“Formasi ASN 2025 saat ini tinggal di tahap penempatan. Proses seleksi dan penyesuaian sudah hampir selesai,” ungkap Mujiyono.
Ia juga menjelaskan bahwa seleksi berbasis CAT (Computer Assisted Test) menjadi syarat utama untuk memastikan kualitas sumber daya manusia (SDM) di posisi-posisi strategis pemerintahan.
Mujiyono menambahkan bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh ASN saat ini adalah ketidakcocokan antara kualifikasi pendidikan dan pangkat mereka.
Banyak ASN yang sebenarnya sudah memiliki gelar sarjana (S1), tetapi masih menempati posisi staf. "Proses seleksi dan penyesuaian ini penting agar kinerja ASN lebih optimal," jelasnya.
Di sisi lain, Mujiyono juga mengingatkan bahwa kelambatan dalam pengisian posisi kosong ini berpotensi menimbulkan dampak serius, terutama terkait dengan meningkatnya angka pengangguran yang dapat memicu tindak kriminalitas.
“Tingginya angka pengangguran bisa meningkatkan risiko kriminalitas. Ini harus menjadi perhatian dalam kebijakan nasional,” tegasnya.
Mujiyono berharap segera rampungnya proses penempatan ASN, diharapkan pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta mengurangi dampak negatif akibat kekosongan posisi dalam struktur pemerintahan. (pot)
Komentar0