SATYABERITA - PSSI berencana akan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan posisi Shin Tae-yong yang dipecat.
Keputusan ini langsung menuai reaksi beragam dari warganet, dengan banyak pihak yang meragukan kapasitas Kluivert sebagai pelatih.
Kluivert, yang dikenal luas oleh pecinta sepak bola terutama generasi 90-an, memiliki nama besar sebagai pemain.
Ia dikenal sebagai bintang Ajax Amsterdam yang mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1995 melawan AC Milan.
Namun, kariernya mulai meredup setelah pindah ke Italia dan baru kembali bersinar ketika bergabung dengan Barcelona.
Meski tak pernah menjadi pencetak gol terbanyak di La Liga, Kluivert selalu menjadi pesaing serius dalam perburuan gelar tersebut.
Di level internasional, ia juga menjadi andalan timnas Belanda, bahkan mencetak gol terbanyak di Euro 2000.
Namun, memasuki usia 28 tahun, performa Kluivert menurun drastis. Ia berpindah-pindah klub dan akhirnya pensiun di usia 32 tahun.
Setelah pensiun, Kluivert beralih ke dunia kepelatihan, mulai dari melatih striker hingga asisten pelatih di beberapa klub.
Ia mendapatkan kesempatan berharga sebagai asisten Louis van Gaal di timnas Belanda, dan turut berperan dalam pencapaian peringkat tiga di Piala Dunia 2014.
Meskipun demikian, perjalanan karier kepelatihan Kluivert tidak semulus kariernya sebagai pemain.
Ia pernah melatih Curacao, menjadi Direktur Sepak Bola PSG, dan menangani beberapa tim lain, namun tanpa pencapaian yang signifikan.
Di luar lapangan, kehidupan pribadi Kluivert juga menjadi sorotan. Beberapa warganet mengungkapkan kekhawatiran terkait masa lalu kontroversial Kluivert, yang pernah tersangkut kasus perjudian dan diduga terlibat dalam mafia bola.
Sejumlah netizen bahkan mempertanyakan integritasnya sebagai sosok yang memimpin Timnas Indonesia.
"Saya tidak masalah jika Shin Tae-yong dipecat karena masalah internal. Tapi penunjukan Kluivert jadi pertanyaan besar. Prestasi terbesar Kluivert hanya terkait dengan utang judi 1 juta Euro dan dugaan keterlibatan dalam match-fixing," ujar @GueMilanisti.
"Selain minim pengalaman, Kluivert juga punya rekam jejak buruk. Baru setahun lalu, dia terlibat dalam komunitas judi internasional," tambah @utdabout.
Sementara itu, ada juga yang mengungkapkan dugaan keterlibatannya dalam kasus mafia bola, "Kluivert pernah dituduh terlibat dalam pencucian uang yang terkait dengan mafia Italia. Ia diduga menerima uang dari agen pemain yang memiliki koneksi dengan mafia," kata @Yurissa_Samosir.
Kontroversi semakin memanas, dengan warganet mengaitkan penunjukan Kluivert dengan dugaan permainan mafia bola di tubuh PSSI.
"Mafia bola mulai bertindak. Timnas Indonesia sedang di atas angin, malah PSSI memecat dan mengganti dengan Kluivert yang punya masalah dengan judi dan mafia. Mengapa masih terkejut?" kata @riffy_pulau7.
Meski demikian, PSSI tetap teguh pada keputusan mereka, dan Kluivert diharapkan membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia, yang akan menjalani laga-laga penting pada Maret mendatang.
Namun, dengan beragamnya reaksi yang muncul, tugas berat menanti Kluivert untuk membuktikan kemampuannya sebagai pelatih dan membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Komentar0