SATYABERITA - Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan dan harapan bagi masyarakat Indonesia. Di tahun ini, kontestasi politik lima tahunan kembali bergulir, dan para elite politik berlomba-lomba menarik perhatian publik dengan janji-janji manis serta citra diri yang gemilang.
Tujuan mereka jelas: meraih dukungan rakyat untuk menduduki kursi kekuasaan. Namun, dalam merespons dinamika politik ini, masyarakat Indonesia harus lebih bijak dalam memilih calon pemimpin.
Sebelum menentukan pilihan, sangat penting bagi rakyat untuk tidak hanya terpaku pada penampilan luar atau janji kampanye semata.
Penilaian terhadap calon pemimpin harus dilakukan secara mendalam, dengan menilai kinerja, integritas, serta karakter mereka.
Indonesia sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia tentu memiliki pedoman khusus dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan ajaran agama.
Pemimpin dalam Islam: Kriteria yang Ditetapkan oleh Al-Qur’an dan Hadis
Islam memberikan petunjuk yang jelas mengenai kriteria pemimpin yang baik, baik melalui Al-Qur’an maupun hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.
Dalam surah Al-Maidah ayat 55, Allah Swt menegaskan empat ciri utama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin.
Keempat kriteria itu adalah: pertama, beriman kepada Allah Swt; kedua, mendirikan salat; ketiga, menunaikan zakat; dan keempat, tunduk serta patuh terhadap peraturan dan ketentuan Allah.
Selain itu, dalam sebuah hadis yang terdapat dalam Sahih Muslim, Rasulullah Saw memberikan panduan lebih lanjut mengenai pemimpin yang baik. Beliau bersabda,
“Sebaik-baik pemimpinmu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pula mencintai kamu, mereka yang mendoakanmu dan kamu doakan mereka. Sedangkan seburuk-buruk pemimpinmu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun membencimu, yang kamu laknat dan mereka melaknatmu pula.”
Rasulullah Saw mengingatkan, meskipun pemimpin tersebut memiliki kelemahan atau perbuatan yang tidak kita sukai, selama mereka masih menegakkan salat dan menjalankan kewajiban agama, kita tetap diwajibkan untuk menghormati dan mematuhi mereka.
Ini menjadi pedoman penting dalam memilih pemimpin, agar rakyat tidak hanya melihat dari sisi pribadi atau sifat buruk seorang pemimpin, melainkan juga dalam hal ketundukan mereka terhadap aturan agama.
Menjadi Pemilih yang Bijak
Dengan merujuk pada ajaran Islam ini, pemilih di Indonesia diharapkan dapat membuat keputusan yang bijaksana dalam memilih pemimpin.
Bukan hanya yang memberikan janji-janji manis, tetapi juga yang memiliki integritas, ketaatan kepada Allah, serta memiliki karakter yang bisa membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan adil.
Pemimpin yang baik adalah yang bisa mencintai rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya, serta yang menegakkan ajaran agama dalam setiap tindakan mereka.
Oleh karena itu, dalam memilih pemimpin, jangan hanya melihat yang tampak di luar, tetapi telusuri kinerja dan komitmen mereka terhadap ajaran Islam dan kebaikan bersama.
Sebagai umat Muslim, ini adalah bagian dari tanggung jawab kita dalam menjaga kebaikan dan keadilan di negara ini. (Dirangkum dari berbagai sumber)
Komentar0