TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Menebak Pemenang Pemilihan Gubernur 2024 di Sumut dan Pulau Jawa: Jakarta Milik Siapa?

Sugiyanto (SGY)-Emik

Artikel ini adalah tulisan ketujuh sekaligus yang terakhir dalam rangkaian analisis saya mengenai Pilkada Jakarta. Kali ini, pembahasan saya meluas ke Pilkada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) serta beberapa provinsi besar di Pulau Jawa. 

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik
Pengamat Politik Perkotaan

Semua ulasan ini dilakukan secara netral tanpa keberpihakan terhadap calon mana pun.
Analisis ini bertepatan dengan H-1 hari pencoblosan Pilkada serentak yang akan digelar esok hari, Rabu, 27 November 2024. 

Kajian didasarkan pada berbagai faktor seperti elektabilitas dan popularitas calon, latar belakang kedaerahan, dukungan partai politik, serta pengaruh dari tokoh nasional dan lokal. Dukungan para pendukung calon presiden pada Pilpres Februari 2024 juga menjadi variabel penting dalam prediksi ini.

Sumatera Utara: Milik Gerindra?

Prediksi di Sumut mengarah pada kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya. Pasangan ini diusung koalisi besar yang melibatkan Partai Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, Demokrat, PKS, dan PBB. Di sisi lain, paslon nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, didukung oleh PDIP, Hanura, Partai Buruh, serta partai non-parlemen seperti PKN, Gelora, dan Ummat.

Bergabungnya Bobby Nasution dengan Gerindra pada Mei 2024 menambah kekuatan politiknya. Survei terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan ini melampaui 60%. Oleh karena itu, kemenangan Bobby-Surya akan menjadi kemenangan strategis bagi Gerindra.

Banten: Dominasi Golkar?

Di Banten, pasangan nomor urut 1, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, yang diusung oleh Golkar dan PDIP, unggul dalam survei. Pasangan ini juga didukung oleh PBB, PKN, Partai Buruh, Ummat, dan Gelora. Sementara itu, paslon nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, diusung oleh Gerindra, PKS, NasDem, dan partai lainnya.

Airin, meski sempat menuai kontroversi saat mendaftar melalui PDIP, tetap dikenal sebagai kader Golkar. Survei LSI mencatat elektabilitasnya mencapai 73,7%, menempatkan pasangan ini sebagai favorit. Jika menang, Banten akan menjadi milik Golkar.

Jawa Barat: Kemenangan Gerindra?

Di Jabar, pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, yang diusung Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI, dan partai lainnya, menunjukkan keunggulan dengan elektabilitas mencapai 74%.
Paslon lainnya, seperti Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina (PKB) dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (PDIP), tampak tertinggal. Jika Dedi Mulyadi menang, kemenangan ini akan semakin mengokohkan dominasi Gerindra di Jabar.

Jawa Timur: Kekuatan Koalisi Khofifah-Emil?

Di Jatim, paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, diusung oleh koalisi besar yang melibatkan Gerindra, Golkar, Demokrat, dan partai lainnya. Elektabilitas mereka konsisten, bahkan tembus di atas 60%.

Khofifah, mantan menteri di era Gus Dur, dan Emil, Ketua DPD Demokrat Jatim, memiliki daya tarik kuat di wilayah ini. Kemenangan mereka akan menjadi milik partai-partai pendukung, terutama Gerindra dan Demokrat.

Jawa Tengah: PDIP Masih Perkasa?

Pilkada Jateng mempertemukan dua paslon kuat. Nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, diusung PDIP, bersaing ketat dengan nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, yang didukung Gerindra, Golkar, dan partai lainnya.

Sebagai kandang Banteng, Jateng memiliki basis loyalitas kuat terhadap PDIP. Figur Andika sebagai mantan Panglima TNI dan Hendi sebagai mantan Wali Kota Semarang meningkatkan peluang mereka untuk menang tipis, meskipun persaingan tetap ketat.

Jakarta Kemungkinan Milik PDIP?

Pilkada Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) atau DKI Jakarta 2024 menjadi sorotan utama. Pertarungan ini diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur.

Nomor urut 1: Ridwan Kamil (RK) dan Suswono (RIDO), diusung oleh koalisi besar 13 partai politik, termasuk Golkar, PKS, Gerindra, Demokrat, NasDem, dan partai lainnya. Nomor urut 2: Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, yang maju melalui jalur independen. Nomor urut 3: Pramono Anung dan Rano Karno (PRAM-RANO), diusung oleh PDIP dan Partai Hanura.

Seperti Pilkada di Jawa Tengah, kontestasi Pilkada Jakarta kali ini berlangsung sangat ketat, terutama antara pasangan nomor urut 1 (RIDO) dan nomor urut 3 (PRAM-RANO). Memasuki akhir masa kampanye, suasana semakin memanas dengan perang dukungan dari tokoh-tokoh nasional.

RIDO mendapatkan dukungan kuat dari koalisi 13 partai, dengan Gerindra sebagai motor penggeraknya dimana  Prabowo Subianto sebagi Ketumnya yang juga Presiden RI periode 2024-2029. Selain itu, pasangan ini juga didukung oleh mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, PRAM-RANO mendapatkan dukungan dari dua mantan Gubernur DKI Jakarta, yaitu Anies Baswedan, eks capres 2024, dan Fauzi Bowo (Foke). Dengan dukungan tersebut, jika pasangan ini menang, kemenangan tersebut akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi PDIP.

Hasil Survei Elektabilitas

Beberapa survei menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan PRAM-RANO terus meningkat. Survei terbaru dari Alvara Research Center, yang dilakukan pada 17-21 November 2024, menunjukkan: PRAM-RANO: 49%, RIDO: 44,5%, dan Dharma-Kun: 1,9%.  Belum Memutuskan: 4,6%. 

Sebelumnya, hasil survei dari lembaga lain juga menunjukkan keunggulan tipis PRAM-RANO atas RIDO, di antaranya, SMRC: PRAM-RANO 46%, RIDO 39%, Litbang Kompas: PRAM-RANO 38,3%, RIDO 34,6%, LSI: PRAM-RANO 41,6%, RIDO 37,4%, dan  PolMark Indonesia: PRAM-RANO 40,3%, RIDO 34,8%. 

Namun, survei lain mencatat keunggulan pasangan RK-Suswono, antara lain, LSI Denny JA: RK-Suswono 37,4%, PRAM-RANO 37,1%,  Parameter Politik Indonesia (PPI): RK-Suswono 47,8%, PRAM-RANO 38%, Katadata Telco  Survei: RK-Suswono 48,4%, PRAM-RANO 22,1%, 
Charta Politika: RK-Suswono 48,3%, PRAM-RANO 36,5%, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: RK-Suswono 53%, PRAM-RANO 36%

Peluang Dua Putaran

Merujuk pada aturan yang mengharuskan perolehan suara minimal 50 persen plus 1 untuk memenangkan Pilkada Jakarta, besar kemungkinan Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung dalam dua putaran. Saat ini yang mungkin bisa dilakukan adalah, Koalisi KIM Plus, khusunya PKS, harus memaksimalkan pergerakan mesin partainya, untuk tujuan menang satu putaran atau unggul dalam putaran kedua.

Namun, jika tren positif pasangan PRAM-RANO terus berlanjut hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024, peluang mereka untuk menang cukup besar. Jika pasangan ini menang, Jakarta akan kembali menjadi wilayah dengan dominasi politik PDIP.

Jakarta, Selasa, 26 November 2024
Wassalam,

Komentar0

Type above and press Enter to search.