SATYABERITA - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia, di mana warga negara diberikan kesempatan untuk memilih kepala daerah yang akan memimpin wilayah provinsi, kabupaten maupun kotamadya untuk menuju kemajuan.
Salah satu hal yang tidak kalah penting adalah doa, yang menjadi sarana bagi setiap individu untuk memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT dalam memilih pemimpin yang tepat.
Doa untuk memilih pemimpin yang baik dan bijak bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan wujud dari kesadaran akan tanggung jawab besar dalam menentukan masa depan bangsa.
Sebagai warga negara yang baik, setiap individu diharapkan mampu memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki kapasitas dan integritas tinggi, tetapi juga bisa menjalankan tugasnya dengan adil dan bijaksana demi kepentingan rakyat.
Dalam konteks ini, doa menjadi medium penting untuk menyampaikan harapan dan keinginan kepada Allah SWT. Melalui doa, setiap orang dapat memohon agar diberikan petunjuk dalam memilih pemimpin yang terbaik, yang mampu memimpin dengan kebijaksanaan, integritas, serta tanggung jawab yang besar.
Doa ini juga memohon agar pemimpin yang terpilih memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijak dan bertanggung jawab demi kebaikan bersama.
Tidak hanya berlaku dalam Islam, doa memilih pemimpin yang baik juga merupakan hal penting dalam berbagai agama. Setiap keyakinan mengajarkan bahwa pemimpin yang dipilih akan memengaruhi masa depan bangsa dan kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, doa menjadi cara untuk meminta kepada Tuhan agar bangsa ini dipimpin oleh sosok yang dapat membawa kemajuan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.
Pilkada 2024 bukan hanya soal memilih calon pemimpin, tetapi juga tentang keberanian untuk berdoa dan memohon yang terbaik bagi bangsa. Dengan doa, setiap individu turut berpartisipasi dalam menciptakan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi negara.
Berikut dua versi doa memilih pemimpin yang baik dan bijak yang bisa dipanjatkan oleh setiap warga negara:
1. Doa Memilih Pemimpin Versi Pertama
Doa memilih pemimpin yang pertama ini pernah disampaikan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) pada 1 Desember 2015 lalu.
Kamu dapat mengamalkan doa memilih pemimpin ini sebelum mencoblos surat suara pada Pemilu 2024. Mengutip NU Online, berikut lafal doa memilih pemimpin dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:
Doa memilih pemimpin tulisan Arab:
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ
Doa memilih pemimpin tulisan Latin:
Allahumma lâ tusallith 'alainâ bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ.
Arti doa memilih pemimpin:
“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami."
2. Doa Memilih Pemimpin Versi Kedua
Doa memilih pemimpin dalam Pemilu 2024 selanjutnya yaitu agar tidak memilih seseorang yang kekanak-kanakan dan bodoh. Mengutip dari zakat.or.id, berikut bacaan doa memilih pemimpin yang baik:
Doa memilih pemimpin tulisan Arab:
اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء
Doa memilih pemimpin tulisan Latin:
Allahumma inni a'udzubika min imratisshibyan was sufaha'
Arti doa memilih pemimpin:
"Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh."
Dengan doa, kita berharap agar pilkada ini melahirkan pemimpin yang amanah, bijaksana, dan mampu memajukan daerah termasuk negara demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia. (pot)
Komentar0