SATYABERITA - Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut atau PON 2024 sudah berakhir pada Jumat, 20 September 2024. Kontingen Jawa Barat menjadi juara umum untuk ketiga kalinya secara beruntun.
Jabar merajai klasemen perolehan medali PON 2024 dengan total 540 medali, yang terdiri dari 195 emas, 163 perak, dan 182 perunggu. Sedangkan posisi kedua, ditempati kontingen DII Jakarta dengan raihan 184 emas, 150 perak, dan 145 perunggu.
Kesuksesan DKI berada di posisi kedua harus diterima. Mantan TGUPP Bidang Pemuda dan Olahraga, Gian Fernando Pardamean Sitorus mengatakan, perlu diapresiasi seluruh atlet kita yang sudah berjuang dengan optimal, berlatih dengan giat, dan menjalani proses yang cukup panjang.
Namun demikian menurut Gian, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) DKI Jakarta itu, kualitas atlet DKI belum mampu mengaselerasikan mentalitas juara dengan optimal, secara kuantitas juga belum mampu mensirkulasikan pembinaan dengan merata.
"Kalau melihat hasil capaian jika dibandingkan dengan PON 2021 Papua, secara jumlah perolehan medali mengalami kenaikan, namun nyatanya belum mampu membawa DKI keluar sebagai juara umum," ujar Gian, Rabu (25/9/2024).
"DKI kembali harus tunduk dgn Jabar yang berhasil kembali keluar sebagai juara bertahan. Artinya, secara kualitas DKI belum mampu mengaselerasikan mentalitas juara dengan optimal," sambungnya.
Gian menyebut, pola pembinaan tidak dilakukan secara optimal. Padahal sisi penganggaran tentu ekspektasi yang diharapkan mampu membawa DKI sebagai juara umum.
"Fungsi organisasi KONI belum berjalan dengan maksimal, pola penganggaran belum secara maksimal berorientasi kepada akuntabilitas bahkan monitoring pembinaan belum secara efektif dan efisien, bahkan cenderung masih dalam koridor konvensional termasuk ekosistem pembinaan yang masih tumpang tindih," ujarnya.
Gian berharap agar tidak kembali terulang mitigasi harus segera diupayakan oleh KONI dan stakeholder terkait. Evaluasi besar dan bebenah diri harus dilakukan secara progresif, sehingga langkah besar bisa dilakukan untuk menatap PON selanjutnya dengan mutlak target juara umum.
"Tentu diluar itu hal teknis dan non teknis harus juga dipertimbangkan dengan sangat matang, agar perbaikan demi perbaikan bisa dilakukan dgn langkah nyata secara komperhensif," pungkasnya. (pot)
Komentar0