SATYABERITA - Pemprov DKI Jakarta melalui Satpol PP melakukan pengusiran paksa warga Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara. Tindakan yang dilakukan aparat gabungan itu dinilai represif melewati batas kemanusiaan.
Dalam video yang beredar di media sosial nampak wsrga meminta agar aparat tidak melakukan tindakan kasar. Dalam video itu juga sebagian warga ada nampak melakukan perlawanan, bahkan terlihat di gotong aparat karena pingsan.
Menanggapi aksi aparat itu, Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi NasDem, Jupiter mengecam tindakan represif yang dilakukan Satpol PP terhadap warga Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara.
Jupiter menyebut aksi tersebut sangat tidak manusiawi, apalagi terdapat anak-anak yang menyaksikan. Menurutnya hal tersebut akan menjadi trauma seumur hidup.
"Menurut saya itu sangat tidak manusiawi, ibu-ibu pingsan, bahkan ada seorang nenek usia di atas 70 tahun digelandang dengan cara diseret dan digotong dimasukkan mobil tahanan," kata Jupiter, Jumat (24/5/2024).
"Ada sekitar 20 anak yang menyaksikan langsung pengepungan itu. Kejadian itu akan menjadi trauma seumur hidupnya," sambungnya.
Usai pengosongan paksa tersebut, kini warga Kampung Susun Bayam terpaksa kembali pindah ke hunian sementara (huntara) yang sudah ditinggalkan sejak 1,5 tahun lalu. Namun, kondisi huntara jauh dari kata layak karena tidak adanya listrik dan air bersih.
Jupiter pun meminta kepada pihak Jakpro untuk memastikan pemasangan listrik dan akses bersih di huntara yang saat ini mulai kembali dilakukan tidak diputus di tengah jalan sebelum ada kepastian tempat tinggal warga Kampung Susun Bayam.
"Yang terpenting adalah jaminan bahwa nanti listrik dan air bersih tidak akan dimatikan di tengah jalan," tegas anggota Komisi A DPRD Jakarta ini.
Jupiter mengatakan konstitusi mengamanatkan bahwa negara memiliki tanggung jawab dalam memelihara fakir miskin guna memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kemanusiaan.
"Jangan sampai ada lagi kriminalisasi terhadap warga Kampung Susun Bayam, karena mereka sedang memperjuangkan haknya untuk tinggal di Rusun tersebut, tapi kalau harus dipindahkan ke rusun lain, itu yang jadi masalah," pungkasnya.
Komentar0